Teks Naskah Drama Negosiasi Kelompok 1 X. 6
Nama Anggota:
•Adrian Dwi Fauzianto (01)
•Dayinta Pradnya Palupi N. B. (10)
•Kurnia Angger S. (20)
•Raffael Mahdalevi M. (29)
Teks Drama Negosiasi
Latar belakang
Adrian, siswa SMA yang sepatunya rusak terus mau beli sepatu bekas dari orang kota namanya Angger. Adrian awalnya tahu Angger dari forum online shop. Kebetulan ketika Angger ada di kota yang sama dengan Adrian, mereka memutuskan melakukan pembayaran dengan sistem COD di tempat yang ditentukan. Namun, harga yang ditawarkan Angger ternyata tidak sesuai dengan biaya yang disanggupi Adrian.
ACT 1
Adrian: “Yo melu aku.”
Raffael: “Melu ning endi? Panas ngene, moh aku.”
Adrian: “Weh.. kancanono aku COD-nan ning lapangan Sambirejo kono lho.”
Raffael: “Lha nyapo kok awan ngene?”
Adrian: “Wonge arep balik ning Jakarta, isone saiki. Yo ndang, mengko tak traktir kopi.”
*Adrian & Raffael naik motor*
Raffael: “Emang sing jual sepatu iki sopo?”
Adrian: “Mas Angger jenenge. Wong Jakarta kono, gek mumpung lagi pulang kampung akhire COD an pisan.”
Raffael: “Ohh....”
Adrian: “Tapi de’e nggak iso basa Jawa lho. Ngko lek ngomong nggae bahasa Indonesia yo. Nggae gue lo ngono ben keren.”
Raffael: “Yoi”
ACT 2
*Angger kepanasan sambil bawa tas isi sepatu*
Adrian: “Mas Angger, halo Assalamualaikum!”
Angger: “Waalaikumsalam”
Adrian: “Sepatunya mana, mas?”
Angger: “Oh iya, bentar ada di tas. Saya ambil dulu ya.”
Adrian: “Wah kueren pol, mas. Jan nyeni. Tapi ini harganya berapa ya mas? Harga kemarin apa nggak bisa dinego lagi?”
Angger: “Waduh ini aja saya jualnya sudah jauh dari harga pasar lho. Saya beli harga jutaan terus ini saya jual Rp600.000. Emang masnya ada budget berapa?”
Adrian: “Saya cuma ada Rp200.000 hehe.”
Angger: “Wah ya nggak bisa gitu mas. Kemarin di chat sudah deal katanya oke dengan harganya. Walaupun nego, nego tipis doang.”
Adrian: “Yah mas, itu kan kemarin. Semalem saya traktiran sama temen-temen, jadi sisa 200.”
Angger: “Yaudah batal aja mas.”
*Raffael berbisik ke Adrian*
Raffael: “Yan, lek nego yo mbok waras sitik no. Sepatu ini bisa sampe jutaan lho.”
Adrian: “Lha duitku cuman 200 o. Gek piye?”
Angger: “Gimana ini mas? Kalau 200 mending saya pulang.”
Adrian: “Jangan mas! Coba kalau diturunkan sedikit, kena berapa?”
Angger: “Rp580.000, gimana? Udah banyak itu.”
Adrian: “Yah mas, masih banyak itu. Gimana kalau Rp200.000 tambah rokok 1 slop?”
Angger: “Nggak boleh, lagipula saya nggak ngerokok. “
Adrian: “Kalau Rp300.000 tapi nyicil gimana?”
Angger: “Naikin atau saya pulang.”
Raffael: “Udah lah yan, lek nggak mampu mending batal.”
Adrian: “Tapi aku pengen banget sepatu iki. Mesti lek dipake nongkrong bakal kueren.”
Angger: “Saya pulang ya.”
Adrian: “Jangan jangan! Gimana kalau 350.000 ditambah skin Mobile Legend?”
Angger: “Minimal 500.000 lah mas. Rugi besar saya nanti.”
Raffael: “Yaudah gini aja mas. Dia bayar 400.000 dicicil, DP nya 200.000. Terus saya tambahin jam tangan Alba bekas. Ini harga jual bekasnya sekitaran Rp300.000 lebih lho.”
Adrian: “Serius rel?”
Raffael: “Haah, wis to. Gapopo.”
Adrian: “Suwun banget rel.”
Angger: “Yaudah ini saya terima ya. Berarti DP dulu 200.000, pertengahan bulan Maret nanti harus lunas ya. Kalau nggak saya laporkan polisi. Kenalan saya banyak.”
Adrian: “Inggih mas, terima kasih banyak ya. Semoga sehat selalu, dilancarkan usahanya dan makmur 7 turunan.”
*Angger mengangguk terus pergi*
Adrian: “Rel, bakno wakmu sugih ya. Nduwe jam tangan Alba.”
Raffael: “Hahaha, gapapa yan. Lagian kui uduk jam ku kok. Aku nemu ning kursi kono maeng. Kayak e sih ori. Wes yo gek mulih, traktiran kopine ojo lali.”
Adrian: “Woke siap.”
*Raffael & Adrian pergi*
Dayinta: “Wehhhh jam ku endi. Kok ilang sih, kayak e tadi ketinggalan di sini deh. Yahh.”
Dengan demikian negosiasi sepatu antara Angger & Adrian dibantu temannya, Raffael, berakhir dengan suatu persetujuan yaitu dengan syarat tambah jam tangan yang rupanya bukan milik Raffael.
Komentar
Posting Komentar